Melangsungkan pernikahan adalah solusi terbaik bagi dua insan yang di
landa gelora cinta agar kehidupan keduanya menjadi lebih selamat dan berkah.
Pernikahan adalah jalan terbaik untuk merealisasikan rasa cinta yang bergejolak
dalam hati, lalu bersama-sama mencari kebahagiaan dan melestarikan keturunan.
Setiap orang pastinya menginginkan pasangan hidup yang baik dan ideal,
prilakunya, agamis, dan menyenangkan
hati.
Imam Al-Ghozali dalam karangan fenomenalnya kitab Ihya
Ulumuddin memberikan beberapa tips agar para pemuda tidak salah dalam memilih wanita,
karena pilihan yang baik tentu akan membawa hasil yang baik pula. Menurut Imam
Al Ghozali, ada enam Karakter Wanita yang Tidak Baik untuk Dijadikan
Sebagai Istri.
Pertama : Al-Ananah. Yaitu wanita yang banyak mengeluh dan mengadu,
selalu membalut kepalanya sebagai tanda sakit. Ini dilakukan untuk memberitahu
kepada orang-orang bahwa dia merasa terbebani dengan tugasan hariannya
karena malas atau memang sifat bawaan yang dimilikinya. Wanita seperti
ini bawaannya suka mengeluh walaupun disebabkan perkara kecil. Wanita
tersebut berpura-pura sakit supaya suaminya tidak membebaninya dengan tugas
harian. Menikahi perempuan yang sengaja buat-buat sakit tidak ada faedah sama
sekali.
Kedua, Al-Mananah yaitu wanita yang memberikan sesuatu
kepada suaminya tetapi suka mengungkit-ungkit pemberian tersebut.
Seringkali saat berbicara dia selalu mengungkitnya, lebih-lebih lagi saat
terjadi suatu masalah, dia selalu merasa bahwa pemberian suaminya tidak
sebanding dengan apa yang telah diberikannya.
Ketiga, Al-Hananah, yaitu wanita yang suka merindui,
mengungkit-ungkit dan mengingati bekas suami atau anaknya dari suaminya dulu. Wanita
seperti ini tidak akan menghargai suaminya walaupun suaminya berusaha memuaskan
segala kemauannya.
Ke Empat, Al-Haddaqah, yaitu wanita yang menginginkan apa saja yang
dilihatnya saat berbelanja. Wanita dengan karakter seperti ini akan sangat boros
sehingga membebankan dan memberatkan suaminya dalam segi finansial.
Kelima, Al-Baraqah. Al-Baroqoh mempunyai dua makna.
Pertama, suka berhias sepanjang waktu dan melebihi batas wajar, supaya
wajahnya nampak lebih anggun dan mempersona. Kedua, perempuan yang tidak mau
makan dalam keramaian, dan dia tidak akan makan kecuali jika sendirian, dia
juga akan menyimpan bagian tertentu untuk dirinya sendiri.
Ke enam, Al-Syaddaqoh. Yaitu wanita yang banyak berbicara,
melebihi kadar keperluan, suka membicarakan hal yang tidak penting. Suka mengumpat
siapa saja bahkan suaminya sendiri. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shollohu
alaihi wasallam, bahawa Allah murka kepada wanita yang banyak bicara hal-hal
yang tidak penting.
Sumber : Ngaji Web Id
Videonya di Youtube :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar